Kamis, 20 Desember 2018

PBSID UPS TEGAL Gelar Seminar Nasional dengan Tema "Sinergi Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia untuk Membentuk Generasi Emas Indonesia

PBSID Universitas Pancasakti Tegal Gelar Seminar Nasional dengan Tema "Sinergi Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia untuk Membentuk Generasi Emas Indonesia".
 Foto Tempat acara Seminar Nasional.


Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal (UPS) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Sinergi Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia untuk Membentuk Generasi Emas Indonesia” di Auditorium UPS Tegal, Sabtu 15 Desember 2018. Acara tersebut berkat kerjasama antara PBSI dengan Balai Bahasa Jawa Tengah dan Adobsi. Hadir sebagai narasumber utama dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum (Guru Besar Ilmu Sastra, Prodi Sastra Jawa UNNES), Dr. Burhan Eko Purwanto, M.Hum (Rektor UPS Tegal), Dr. Tirto Suwondo M. Hum (Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah) dan Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum (Pakar Bahasa Universitas Sebelas Maret). Moderator dalam acara tersebut yaitu Tri Mulyono, M.Pd.

Materi yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M. Hum (Guru Besar Ilmu Sastra, Prodi Sastra Jawa UNNES) berjudul “Sastra Lokal dalam Era milenial”. Terdapat beberapa gejala sastra lokal dalam era milenial yaitu kesejagaan, pudarnya batas wilayah, tergerutnya identitas kebangsaan, dan rendahnya karakter masyarakat. Fenomena dalam sastra yaitu tahun 80-an, tergugahnya para sastrawan, munculnya warna lokal, munculnya puisi esai, dan sastra lokal. Warna dalam sastra lokal ada tiga yaitu unsur setting, gaya bahasa dan tokoh. Puisi esai meliputi narasi, munculnya dari peristiwa pilu kolektif di daerah dan berdasar fakta sebagai catatan kaki. Sastra lokal, dan pemanfaatannya.

Materi yang dijelaskan oleh Dr. Tirto Suwondo M. Hum (Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah) berjudul “Pengembangan Kosakata Bahasa Indoensia Melalui Bahasa Daerah.” Saat Indonesia berusia 100 tahun menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan tentang Generasi Emas 2045. Modalnya ialah pada periode 2020-2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demokrasi 75% penduduk Indonesia dalam usia produktif (15-64 tahun) dan 25% yang tidak memproduktif (usia di bawah 14 dan di atas 65 tahun). Selain itu PP 57/2014 (Bab II, Pasal 6) tentang fungsi bahasa daerah. Jumlah penutur bahasa daerah di atas satu juta (13 bahasa).
Materi yang dijelaskan oleh Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum (Pakar Bahasa Universitas Sebelas Maret) berjudul “Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk membentuk Generasi Emas”. Kondisi era digital, Indonesia merupakan negara pengguna internet terbesar di Indonesia. Asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia bersama pusat kajian komunikasi UI menjelaskan total pengguna internet di Indonesia per awal 2015 adalah 88.1 juta. Selain itu terdapat 10 ciri generasi milenial, empat keterampilan berbahasa menjadi modal litrasi dasar bagi guru, dosen dan peserta didik. Pemanfaatan koleksi buku digital.

Materi yang dijelaskan oleh Dr. Burhan Eko Purwanto, M.Hum (Rektor UPS Tegal) berjudul “Struktur Bahasa Indonesia Dalam Gaya Berfikir: Kajian Berdasarkan Ancangan Retorika Tekstual. Hubungan antara bahasa dan pikiran adalah suatu permasalahan yang mendasar dan hakiki dalam psikolinguistik. Perbedaan bahasa dan pikiran. Kemampuan berbahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan kemampuan bernalar atau berfikir. Landasan Teoretis terdapat dua teori tentang hubungan bahasa dan pikiran, yakni teori instrumentalisme dan teori determinisme. Temuan penelitian yang berupa hasil pengukuran tes dengan skor yang seimbang antara dominasi SK dan AA, serta dominasi SA dan AA.

Foto bersama setelah proses penyerahan penghargaan Rektor UPS Tegal kepada ketiga pemateri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar