Senin, 15 Oktober 2018

Teknik Pembelajaran Menyimak


Teknik Pembelajaran Menyimak dan Implikasi Menyimak dengan Pembelajaran.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada kegiatan menyimak. Namun, terkadang  mereka tidak menyadarinya. Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai percakapan, baik itu percakapan di lingkungan  keluarga, antar anak, antar orang tua, anak dengan orang tua. Kegiatan menyimak lainnya meliputi seminar, pidato, dialog, diskusi, dalam membicarakan suatu permasalahan. Implementasi dari kegiatan menyimak ini terdiri dari mendengarkan lambang-lambang lisan, memahami maksud yang ingin disampaikan pembicara melalui ujaran, dan menangkap isi atau  pesan yang hendak disampaikan  seseorang.  Oleh  karena  itu, seseorang dituntut harus terampil menyimak dalam percakapan sehari-hari.

Keterampilan  menyimak sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, maka setiap orang harus terampil dalam  menyimak. Bercakap-cakap, seminar, diskusi dalam mengikuti pelajaran sekolah atau pun  kuliah sebagai bentuk penyampaian suatu   penjelasan pada dunia pendidikan dan pengajaran menuntut seseorang harus mahir dalam menyimak. Seseorang  tidak hanya dituntut untuk terampil menyimak, namun juga harus dapat menguasainya dengan baik. Demikian juga dalam menangkap pesan melalui telepon, radio, dan televisi memerlukan kemahiran menyimak.

Dalam praktik pengajaran di sekolah, tentu  tidak terlepas dari kegiatan menyimak, karena kegiatan menyimak sudah  menjadi suatu bagian dalam dunia pengajaran, terlebih lagi bagi pengajaran bahasa. Namun kenyataannya, keterampilan menyimak siswa masih rendah. Purwadi dan Swandono (2000: 4)  menyebutkan dalam bukunya Menyimak Bahasa Indonesia, bahwa keterampilan  menyimak akan dikuasai dengan sendirinya oleh anak didik jika pengajaran keterampilan berbahasa lainnya sudah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, dampaknya dalam pengkajian, penelaahan, dan penelitian mengenai keterampilan menyimak pun menjadi  jarang dilakukan. Itulah salah satu faktor penyebab keterampilan menyimak siswa masih rendah.

Teknik atau cara pengajaran  menyimak di sekolah dapat dilakukan secara variatif untuk menghindarin dari kesan yang monoton  terhadap  strategi  mengajar  guru di sekolah. Selain itu, melalui penggunaan  teknik menyimak yang beragam  menjadikan  pembelajaran  lebih menarik bagi siswa. Adapun beberapa teknik menyimak yang dapat digunakan guru dalam  proses belajar mengajar di sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Teknik Simak-Ulang (Menirukan)
Tehnik ini siswa harus menyimak apa yang diucapkan guru, setelah  itu siswa harus mengucapkan ulang apa yang disimaknya. Model ucapan yang akan diperdengarkan secara cermat oleh guru. Isi model ucapan dapat berupa fonem, kata, kalimat, ungkapan, kata-kata mutiara, peribahasa, dan puisi-puisi pendek. Model itu dapat diucapkan langsung atau direkam.
2.      Teknik Simak-Tulis (Dikte)
Simak-Tulis mirip dengan Simak-Ulang. Siswa menyimak apa yang dikatakan guru atau dari rekaman, kemudian  siswa harus menuliskannya. Bahan yang ada pada Simak-Ulang Ucap dapat digunakan dalam Simak-Tulis (Dikte)
3.      Teknik Simak-Kerjakan
Tehnik ini, mula-mula siswa menyimak apa yang diperdengarkan oleh guru, kemudian siswa harus mengerjakan apa yang dikerjakan  atau dikatakan dalam   menyimak  tadi. Model biasanya berupa kalimat-kalimat perintah.
4.      Teknik Simak-Terk
Guru menyusun deskripsi suatu benda atau mainan siswa yang paling disukainya atau gambar foto tanpa menyebutkan nama bendanya. Deskripsi diperdengarkan kepada siswa. Siswa menyimak teks deskripsi dan harus menerkanya.
5.      Teknik Memperluas Kalimat
Guru menyebutkan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut. Kembali guru mengucapkan kalimat tadi. Kemudian guru mengucapkan kata atau kelompok kata lain. Siswa melengkapi kalimat tadi dengan kelompok kata yang disebutkan terakhir oleh guru. Hasilnya kalimat yang diperluas.
6.       Teknik Menyelesaikan Cerita
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap  kelompok  beranggotakan 3-4 orang. Guru memanggil anggota kelompok pertama maju kedepan  kelas. Yang bersangkutan disuruh bercerita, judul bebas. Setelah siswa pertama selesai bercerita seperempat misalnya, siswa kedua anggota  kelompok itu harus meneruskan cerita temannya yang pertama tadi, terus sampai anggota kelompok selesai kebagian giliran. Siswa yang belum ke depan  harus menyimak dengan baik, sebab ada kemungkinan giliran jatuh kepada orang yang tidak  menyimak. Siswa harus siap meneruskan cerita.
7.        Tehnik Membuat Rangkuman
Siswa menyimak cerita atau teks nonsastra yang agak panjang. Setelah itu siswa diharuskan membuat rangkuman apa yang telah disimaknya tadi. Apa yang disimak harus dirangkum  menjadi  sesingkat mungkin, tapi yang singkat itu tetap menjelaskan yang panjang.
8.      Teknik Menemukan Benda
Guru mengumpulkan sejumlah benda. Benda-benda itu sebaiknya sudah dikenalkan  oleh siswa. Benda-benda itu dimasukkan  kedalam  sebuah  kotak  terbuka. Kemudian guru menyebutkan  nama  sesuatu  benda. Siswa mencari benda yang diucapkan guru. Bila sudah ditemukan, diperlihatkan  kepada  teman-temannya.

Untuk dapat  menyimak dengan baik, perlu mengetahui syarat  menyimak  efektif.  Adapun syarat tersebut ialah: (1) menyimak dengan berkonsentrasi , (2) menelaah materi simakan, (3) menyimak dengan  kritis, dan (4) membuat catatan. Berikut ini adalah masing-masing hal itu.
a.    Menyimak dengan Berkonsentrasi
Yang dimaksud dengan menyimak  berkonsentrasi  ialah  memusatkan pikiran perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan  perhatian  terhadap  bahan  simakan  yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari dirinya sendiri ataupun yang berasal dari luar.
Beberapa faktor luar yang dimaksudkan di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Orang yang datang terlambat. Pada prinsipnya orang yang datang terlambat ke tempat ceramah  akan  mengganggu penyimak yang sedang berkonsentrasi terhadap bahan simakan.
2) Keanehan-keanehan yang terjadi di antara pembicara dan penyimak. Jika terjadi ketidakselarasan antara  pembicara dan penyimak, akan terjadi gangguan pada diri penyimak.
3) Metode pembicara yang tidak tepat. Dalam situasi komunikasi metode yang tidak tepat, akan berakibat gagalnya alur komunikasi pembicara dan penyimak.
4) Pakaian pembicara, Pembicara yang memakai pakaian yang berlebihan akan mengganggu konsentrasi penyimak.
5) Pembicara yang tidak menarik.

b.    Menelaah Materi Simakan
Untuk menelaah  materi  simakan, penyimak dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mencari arah dan tujuan pembicaraan,
2) Mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal sampai akhir,
3) Menemukan tema sentral (pokok pembicaraan.
4) Mengamati dan memahami alat peraga (media) sebagai penegas materi simakan.
5) Memperhatikan  rangkuman  (jika pembicara membuat rangkuman) yang disampaikan pembicara.

c.    Menyimak dengan Kritis
Yang dimaksudkan dengan menyimak kritis ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta argumentasi pembicara.
Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri:
 1) Dapat menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan dan pengalamannya,
2) Dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi),
3) Dapat menguraikan (menelaskan) apa saja yang telah disampaikan pembicara.
4) Dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.

d.    Membuat Catatan
Kegiatan  menyimak  yang  baik ialah  kegiatan  menyimak  yang  diikuti  dengan kegiatan mencatat. Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal. yang dianggap penting  bagi  penyimak. Catatan  itu merupakan  langkah  awal  dalam  memahami bahan simakan.

Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam mencatat ialah:
1) Catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang bersifat informal.
2) Bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat, dan jelas.
3) Catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya catatan itu tidak akan menimbulkan keraguan.
4) Catatan yang diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca ulang.
5) Catatan perlu direviu secara periodik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar