Selasa, 22 Oktober 2019

Materi Teks Eksposisi Kelas VIII SMP Lengkap



Untuk kalian yang ingin mendapatkan materi seputar Teks Eksposisi Kelas VIII SMP Lengkap kalian dapat mendownloadnya di bawah ini

Download File : Google Drive
Format File PDF



Sabtu, 19 Oktober 2019

Materi Teks Negosiasi Lengkap

              NEGOSIASI
1. Pengertian Negosiasi
       Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

2. Struktur isi teks negosiasi:
  • Orientasi: Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya. 
               
  • Permintaan: Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi. 
                   

  • Pemenuhan: Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau objek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
               
  • Penawaran: Suatu puncak dari negosiasi karna terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain. 
                     

  • Persetujuan: Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak. 
                 

  • Pembelian: Terjadinya transaksi jual beli antara masing-masing pihak terkait. 
                   

  • Penutup: Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
                   



3. Hal-hal yang harus dihindari dari negosiasi
     Yang harus dihindari selama negosiasi adalah menghindari hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak, sehingga untuk menghindari hal tersebut negosiasi perlu dilakukan dengan cara-cara yang santun seperti:
  • Menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis. 
  • Mengakomodir butir-butir perbedaan diantara kedua belah pihak. 
  • Mengajukan pandangan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak. 
  • Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab kedua belah pihak. 
  • Memprioritaskan dan mengelompokan saran dan pendapat kedua belah pihak.

4. Ciri-ciri Teks Negosiasi
Ciri-ciri umum teks negosiasi:
  • Negosiasi menghasilkan kesepakatan. 
  • Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan. 
  • Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian atau jalan tengah. 
  • Negosiasi mengarah pada tujuan praktis. 
  • Negoisasi memprioritaskan kepentingan bersama. 
  • Negoisasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi. 
  • Negoisasi selalu melibatkan kedua belah pihak. 
  • Negoisasi merupakan kegiatan komunikasi langsung. 
  • Teks negoisasi biasanya dalam bentuk dialog atau diubah menjadi monolog.

5. Langah-langkah Penulisan Teks Negosiasi
Langkah-langkah penulisan teks negoisasi:
  • Menentukan tujuan. 
  • Menetuan pihak-pihak yang berterkaitan. 
  • Menentukan konflik. 
  • Menentukan solusi dalam penawaran. 
  • Menentukan model kesepakatan.

6. Ciri-ciri Kebahasan Teks Negosiasi
Ciri kebahasaan teks negoisasi
  • Bahasa Persuasif
Bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian. Misalnya dalam kalimat “Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau suvenir”.
  • Kalimat Deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
  • Bahasa yang Sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negoisasi yang sukses.
  • Menggunakan Konjungsi
Contoh kata: Kalau begitu, meskipun, walaupun.
  • Menggunakan Kalimat yang Efektif
Kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat.
  • Berisi Pasangan Tuturan
Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud tertentu.
  • Bersifat memerintah dan memenuhi perintah
  • Menggunakan kalimat langsung
  • Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepakatan atau tidak
  • Menggunakan kalimat perbandingan.



Materi Teks Diskusi Lengkap


A. Memahami Teks Diskusi
1. Pengertian Teks Diskusi
   Diskusi adalah sebuah proses mencari titik temu antara dua pemikiran, pandangan atau pendapat yang berbeda. Teks diskusi merupakan penulisan yang argumentatif, menggunakan pemikiran yang logis, dan menggunakan bahasa yang efektif. Teks ini dapat menampilkan yang logis, dan menggunakan bahasa yang minimal dua perbedaan pandangan. Yang memperlihatkan antara dua posisi pendapat yang setuju dan tidak setuju dari suatu persoalan di satu sisi menyatakan setuju terhadap permasalahan tersebut, di lain sisi tidak setuju.
   Dua perbedaan pendapat tersebut tidak hanya pembenaran secara wajar, tetapi juga merupakan dukungan terhadap alasan dan bukti-bukti yang ada. Pemilihan dukungan terhadap sebuah fakta tersebut akan diperlihatkan pada bagian kesimpulan. 
   Tujuan komunikatif dari teks diskusi itu sendiri adalah untuk mengetengahkan suatu masalah atau isu yang ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu kesimpulan atau rekomendasi.

2. Struktur Kebahasaan Teks Diskusi
 Dalam teks diskusi, terdapat emapat struktur kebahasaan yang terlihat dari ide pokok setiap paragraph sebagai bahan pembentuk teksnya yaitu sebagai berikut:
a. Judul 
Judul disertakan hanya jika diskusi tidak merupakan bagian dari masalah yang lebih kompleks.
b. Pendahuluan 
Bagian pendahuluan ini merupakan pembukaan atau penjelasan dari pokok persoalan yang sedang dicarakan atau diskusikan. Bagian ini terletak pada paragraph pertama. Biasanya berisi tentang ide pokok dari suatu permasalahan.
c. Pendapat atau argument
1) Pendapat yang mendukung 
      Dalam bagian ini, penulis mengadirkan pendapat yang mendukung masalah. Di setiap paragraph pendapat yang mendukung terdiri dari dua komponen diantaranya adalah ide pokok paragraf dan elaborasi atau uraian dari ide pokok paragraph tersebut.
2) Pendapat yang menentang
     Dalam bagian ini, penulis menghadirkan pendapat yang menentang permasalahan atau isu. Seperti dalam paragraph pendapat yang mendukung, pendapat yang menentang juga mengahadirkan dua komponen pembentuk yaitu ide pokok paragraph dan elaborasi atau uraian dari ide pokok tersebut.
d. Kesimpulan atau rekomendasi
Rekomendasi sering disebut sebagai kesimpulan dari permasalahan yang dilihat dari sisi baik buruknya terhadap penulis dan lingkunagn sekitarnya. Bagian ini sangat lazim ditemukan pada akhir paragraf.

3. Ciri-ciri Bahasa Teks Diskusi
a. Penggunaan istilah-istilah umum terkait dengan topic diskusi. 
   Keterkaitan topic diskusi ditandai dengan adanya kohesi gramatikal dan kohesi leksika.
 Kohesi gramatikal adalah keserasian hubungan antar unsur wacana dengan menggunakan aturan gramatikal. Contoh kohesi gramatikal melalui kata rujukan, ellipsis dan substansi.
  • Contoh dengan rujukan : Perkembangan teknologi informasi sangat pesat. Hal ini ditandai dengan maraknya penggunaan internet untuk jejaring sosial.
  • Contoh dengan ellipsis : Para remaja akan menggunakan jejaring sosial untuk komunikasi antar sesamanya, menyampaikan statusnya, dan berbagai informasi.
  • Contoh dengan subtitusi : Jejaring sosial saat ini sedang diminati oleh para remaja. Anak-anak usia purbetas ini menggunakan jejaraing sosial untuk bersosialisasi antarsesamanya. 
 Kohesi Leksikal adalah keserasian hubungan antar unsur wacana dengan pengulangan, sinonim, antonym, dan hiponim.
Contoh : Kita harus mewaspadai dampak negative internet, yaitu mewaspadai penggunaannya, dan mewaspadai isi yang ada didalamnya.

b. Kata-kata yang menunjukkan suatu perbandingan atau pengontrasan dengan menggunakan konjungsi perlawanan.
  Konjungsi perlawanan adalah kata hubung dalam kalimat maupun antarkalimat yang menyatakan pertentangan/perlawanan. Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, akan tetapi, namun, sedangkan, walaupun.
Contoh: kita harus menjaga anak/remaja dari pengaruh negative arus teknologi tersebut. Namun, kita tidak mungkin mengurung anak di rumah dengan menyediakan berbagai fasilitas.

c. Penggunaan kata-kata yang mendukung atau menolak argumen.
B. Menentukan Topik Dalam Teks Diskusi
   Untuk mecari topik diskusi tidaklah susah dan juga tidak mudah. Karena dalam teks diskusi banyak hal yang dipaparkan secara tersurat. Adapun, cara menetukan topic pada teks diskusi yaitu sebagai berikut.
1. Petunjuk terdapat di permulaan
   Pada saat membuat teks diskusi, penulis pasti meletakkan ide pokok pada paragraph pertama. Jadi, secara tersurat terlihat langsung topic pada permasalahan tersebut.
2. Petunjuk terdapat pada persoalan
   Jelas sekali langsung diperlihatkan pada topic permasalahan yang sedang diharapkan.
3. Menjawab pertanyaan
   Untuk mecari jawaban dari pertanyaan yang bersangkutan, maka harus membaca keseluruhan dari paragraph dan mencari frase yang sesuai dengan pertanyaan.

Senin, 27 Mei 2019

Materi Teks Prosedur Kelas 11 SMA/SMK Lengkap

MENYUSUN PROSEDUR


A. Mengonstruksi Informasi dalam Teks Prosedur
Dalam melakukan suatu kegiatan, pemahaman tahap-tahap dalam mengerjakannya sangat penting. Pelaksanaan setiap tahap tersebut menggambarkan proses berlangsungnya suatu kegiatan yang dilakukan seseorang. Apabila seseorang memahami cara melakukan suatu kegiatan, maka keberhasilan kegiatan tersebut sudah tergambar. Namun sebaliknya, apabila melakukan suatu kegiatan tetapi tidak memahami caranya atau prosedurnya, maka kemungkinan kegagalan akan lebih besar.
Menunjukkan Pernyataan Umum dalam Suatu Kegiatan
Seseorang melakukan suatu kegiatan tentu saja harus memperhatikan langkah-langkah mengerjakannya. Apabila kita akan melakukan pekerjaan, maka harus memahami langkah-langkahnya agar hasil kegiatan tersebut berhasil dengan baik. Marilah kita telaah teks prosedur berikut ini.
Cara Menghidupkan Komputer

Sumber: www.lintasnasional.com Gambar 1.2 Perangkat komputer.
Komputer merupakan salah satu perangkat elektronik yang sering digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Sebelum digunakan, komputer ini harus dioperasikan terlebih dahulu. Dalam pengoperasian komputer, kita harus mengikuti setiap prosedur bagaimana cara menghidupkan komputer dengan benar. Untuk menghidupkan komputer dengan benar, ikutilah langkah-langkah berikut.
1. Buka penutup  layar monitor, CPU, keyboard dan printer.
2. Pastikan sakelar yang menyediakan arus listrik terhubungkan dengan kabel power ke stabilizer atau CPU komputer.
3. Tekan tombol power pada CPU dan tombol power monitor.
4. Komputer akan booting, tunggu proses ini sampai selesai.
5. Setelah selesai proses booting, komputer siap digunakan. (Sumber: ilmusiana.com)
Cara Mematikan Komputer
Setelah selesai digunakan, komputer haruslah dimatikan agar tidak menyala terus. Sama seperti prosedur menyalakan komputer, cara mematikan komputer juga memerlukan prosedur agar komputer tidak cepat mengalami kerusakan. Ikuti langkah-langkah yang benar di bawah ini.
1. Tutup semua program atau aplikasi  yang sedang aktif.
2. Klik tombol “Start” dengan mouse pada menu Dekstop.
3. Klik menu “Turn Off Computer”.
4. Pada kotak dialog “Turn Off Computer”, klik tombol “Turn Off”.
5. Diamkan beberapa saat hingga komputer padam.
6. Tekan tombol OFF pada monitor untuk memadamkan monitor.
7. Cabut kabel listrik dari jala-jala listrik.
8. Tutup dengan penutup.

(Sumber: www.ilmusiana.com)
Sumber: www. manuaisescolares.net Gambar 1.3 Tampilan pada layar monitor ketika akan mematikan komputer.
Pada dua contoh teks prosedur tersebut terdapat bagian yang mengungkapkan pernyataan-pernyataan umum. Namun, terdapat pula bagian-bagian yang merupakan rangkaian mengerjakan suatu kegiatan sebagai tahapan-tahapan pengerjaan. Inilah ciri teks prosedur. Dari isinya, terdapat bagian pernyataan umum dan tahapan-tahapan melakukan kegiatan.
Menuliskan Tahapan-Tahapan sebagai Prosedur Melakukan Suatu Kegiatan
Seseorang melakukan suatu kegiatan tentu saja harus memperhatikan langkah-langkah mengerjakannya. Apabila kita akan melakukan pekerjaan maka kita harus memahami langkah-langkah kerjanya agar dalam melakukan kegiatan tersebut berhasil dengan baik. Misalnya, apabila kita ingin memahami seluruh isi bacaan dari buku yang kita baca, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah: (1) pilih buku yang paling disukai dan sesuai kebutuhan; (2) carilah tempat yang paling nyaman untuk membaca, hindari gangguan-gangguan di sekitarmu; (3) bertanyalah tentang hal-hal yang kurang kamu pahami dalam bacaan tersebut; (4) ketika membaca, usahakan untuk tidak mengulang kalimat yang baru saja dibaca karena akan mengurangi kecepatan membacamu; (5) diskusikanlah buku yang kamu baca dengan teman atau gurumu; (6) simpulkanlah apa pun yang baru didapat setelah membaca satu bab; (7) catat pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam bacaan tersebut. Kegiatan ini sangat membantu dalam memahami bacaan. Tahapan seperti itu sering disebut prosedur.
B. Merancang Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan
Dalam setiap kegiatan tampaknya prosedur itu menjadi pengingat bagi setiap orang untuk mematuhi tahapan agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan benar. Dengan mematuhi tahapan melakukan suatu kegiatan maka kemungkinan keberhasilan melakukan kegiatan tersebut lebih besar.
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Prosedur
Mengungkapkan Kembali Struktur Teks Prosedur
Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan manfaat bagi suatu perusahaan (paragraf 1).
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik yang ditentukan (paragraf 2–9).
3. Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk-petunjuk itu dijalankan dengan baik (paragraf 10).
Mengungkapkan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
Pada umumnya, teks prosedur memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran -kan, -i, dan partikel -lah.
a.  Pasti + -kan= pastikan.
b.  Hindar + -i= hindari.
c.  Jadi + -lah= jadilah.
2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan.
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif.
5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
D. Mengembangkan Teks Prosedur
Dengan mengetahui struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur, mudah pula bagi kita untuk memahami maksud teks itu. Pemahaman tentang teks prosedur sangatlah penting jika kita tidak berharap memperoleh efek berbahaya. Paling tidak, petunjuk itu menjadi tidak efektif. Teks prosedur yang salah dapat berisiko tinggi apabila petunjuk itu berkenaan dengan sesuatu yang membahayakan, misalnya berupa penggunaan mesin atau obat-obatan. Ketidakjelasan prosedur dapat berakibat kerusakan pada mesin ataupun kematian bagi penggunanya. Dengan demikian, kejelasan itu merupakan hal yang utama dalam suatu teks prosedur.
Menyusun Rancangan Garis Besar Suatu Prosedur
Dengan mengetahui struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur, mudah bagi kita untuk memahami maksud teks tersebut. Sebuah teks prosedur haruslah jelas. Untuk memperoleh kejelasan itu, kita dapat melakukannya sebagai berikut.
1. Mengartikan Kata-kata Sulit Kata-kata yang dianggap sulit dapat kamu temukan maknanya melalui kamus. Arti kata yang berdasarkan kamus disebut dengan makna leksikal. Arti kata yang berdasarkan konteks kalimat disebut dengan makna struktural.
Kata
Makna Leksikal
Makna Struktural

a. kualifikasi
1) pendidikan khusus untuk memperoleh suatu keahilan.
2) keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu (menduduki jabatan dan sebagainya).
3) tingkatan.
4) pembatasan
keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu pekerjaan

b. kandidat
1) calon; bakal
2) pengikut (penempuh ujian)
calon pegawai

c. verbal
1) (secara) lisan (bukan tertulis).
2) (bersifat) hafalan.
3) kata kerja
secara lisan


2. Memaknai Maksud Teks secara Keseluruhan Hal ini dilakukan untuk mengetahui topik umum beserta langkah-langkah yang ada di dalam suatu teks prosedur.
Mengembangkan Teks Prosedur dengan Memperhatikan Struktur dan Kaidahnya
Dalam mengembangkan teks prosedur, kita terlebih dahulu perlu mengetahui perbedaan atau persamaan yang ada di dalam teks yang berbeda. Hal tersebut merupakan tahapan membandingkan satu teks dengan teks lainnya, apakah terdapat perbedaan atau persamaan baik dari struktur maupun kaidah kebahasaannya.
Teks prosedur sekurang-kurangnya memiliki tiga macam, di antaranya  adalah sebagai berikut.
1. Teks bertema kebiasaan hidup, misalnya kiat hidup sehat, kiat belajar menyenangkan, dan kiat sukses bertetangga.
2. Teks bertema aktivitas tertentu, misalnya cara membuat bolu kukus, cara menanam jagung hibrida, dan cara memelihara kucing.
3. Teks bertema penggunaan alat, misalnya cara penggunaan laptop, cara menghidupkan motor bekas, dan cara menggunakan pisau cukur.

Materi Teks Eksplanasi Kelas 11 SMA/ SMK LENGKAP

TEKS EKSPLANASI

Teks eksplanasi merupakan sebuah karangan yang berisi penjelasan-penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai fenomena, baik fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks ini bertujuan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pembaca agar paham atau mengerti tentang suatu fenomena yang terjadi.
A. Mengidentifikasi informasi dalam Teks Eksplanasi
Memahami Informasi dalam Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya fenomena. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab akibat ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisannya.
Contoh Teks Eksplanasi
Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah seperti dari makanan, sudah tak praktis lagi. Ini disebabkan, makanan berzat besi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan itu tak memunginkan. Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan samapi anemianya terkoreksi. Biasanya, mereka merasa sehat kembali setelah satu atau dua hari berikutnya jika mengonsumsi asupan zat besi. Namun, itu menghilangkan gejala gejalanya saja. Padahal, penyakitnya masih ada sewaktu-waktu bisa muncul kembali. Oleh karena itu, agar anemia terkoreksi, dibutuhkan zat besi ayang cukup sebagai cadangan di dalam tubuh. Cadangan zat besi itu berguna untuk menganti sel darah merah yang hilang. Biasanya, asupan itu terus dikonsumsi selama satu-tiga bulan sampai anemianya terkoreksi betul.
Teks di atas tergolong ke dalam bentuk teks eksplanasi. Di dalamnya tergambar suatu paparan proses. Teks tersebut memaparkan secara kausalitas tentang proses penyembuhan penyakit anemia. Pembacanya pun memperoleh pemahaman yang sangat jelas tentang cara-cara penyembuhan penyakit itu. Denagn contoh di atas, teks yang menjelaskan suatu proses, urutan kegiatan yang bersifat kausalitas, dapat digolongkan ke dalam teks eksplanasi.
Menemukan Gagasan Umum dan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi
Perhatikan contoh teks berikut.
Dampak merebaknya penyebaran virus sindrom pernapasan akut parah (Serve Acute Respiratory Sindrome/SARS) dari negeri Jiran, Singapura, mulai mengancam bisnis perhotelan di Batam. Jumlah tamu, baik dari luar negeri maupun dalam negeri merosot hingga tingkat hunian hotel di Batam berkurang hingga sepuluh persen. Demikian kata Public Relation Manager Goodway Hotel Puri Garden, Budi Purnomo dan kata pengusaha Novotel Hotel, Anas, ketika dihubungi Kompas di Batam.
Gagasan umum teks tersebut adalah tentang “dampak penyebaran virus SARS terhadap bisnis perhotelan”. Teks tersebut menjelaskan dampak penyebaran virus terhadap kondisi perhotelan, yakni berupa merosotnya tingkat hunian hotel yang ada Batam. Teks itu pun tergolong ke dalam jenis eksplanasi, yakni teks yang memaparkan proses terjadinya suatu fenomena atau kejadian dengan sejelas-jelasnya. Di dalam teks tersebut juga terkandung sebuah gagasan umum (ide pokok), yakni dampaknya penyebaran virus SARS. Gagasan umum tersebut terdapat pada bagian awal paragaf. Oleh karena itu, cuplikan teks tersebut dapat pula digolongkan ke dalam jenis paragraf deduktif.
B.Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi
Menyusun Bagian-bagian Pokok Teks Eksplanasi
Ciri-ciri teks eksplanasi:
1. Strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran umum tentang apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2. Membuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktulanya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang sains.
Jadi, bagian-bagian teks eksplanasi adalah pernyataan umu, deretan penjelas, dan interpretasi.
Menyajikan Hasil Teks Eksplanasi
Selain menyajikan teks eksplansi, kamu harus mampu mengomentari pengerjaan hasil orang lain,. Dalam berkomentar bisa dibagi menjadi dua, yaitu kritik atau penolakan dan dukungan atau pujian.
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksplanasi
Mengidentifikasi Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
1. Identifikasi fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif. Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
D. Memproduksi Teks Eksplanasi
Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi
Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui pola-pola pengembangannya.  Secara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum, maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang luka–luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
2. Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Contoh:
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama  bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan  menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi adalah teks yang memaparkan suatu proses peristiwa dengan sejelas-jelasnya. Oleh karena itu, jenis teks tersebut lebih sering menggunakan fakta. Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.
1. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi.
Contoh:
a. Paling depan para siswi.
b. Memainkan mayoret.
c. Melakukan koreografi.
d. Para penonton berjubel.
e. Diikuti marching band.
f. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
g. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.
Adapun pengembangan paragrafnya, kita dapat menyusun kerangka seperti berikut.
Contoh:
a. Paling depan para siswi yang cantik.
b. Memainkan mayoret, melakukan koreografi.
c. Diikuti marching band.
d. Pelajar menempelkan tulisan hak-hak remaja.
e. Pelajar berselimut spanduk berisi tanda tangan pelajar.
3. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya:  identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Berikut contoh pengembangan paragraf untuk teks eksplanasi.
Rombongan ini terbagi menjadi beberapa kelompok. Paling depan, deretan siswi-siswi imut. Mereka asyik memainkan mayoret, melakukan koreografi menggunakan benderanya masing-masing. Kelompok mayoret ini diikuti dengan marching band, disusul dengan sejumlah pelajar yang menempeli tubuh mereka dengan papan yang bertuliskan hak-hak yang patut dituntut remaja. Rombongan diakhiri dengan sekelompok pelajar yang berbaris di dalam “selimut” berbentuk spanduk yang diisi petisi berupa tanda tangan pelajar dari sejumlah sekolah di Bandung.
Kalimat yang bercetak miring merupakan kalimat tambahan yang fungsinya sebagai pengikat sekaligus gagasan umum paragraf itu.
4. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu, misalnya berkenaan dengan:
a. isi teks,
b. struktur,
c. kebahasaan, dan
d. ejaan/tanda bacanya.

Senin, 29 April 2019

ARTIKEL KAMPANYE SASTRA UPS TEGAL

Kampanye Sastra UPS Tegal
      Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester dua dan empat,  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal menggelar Kampanye Sastra. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati bulan sastra dan guna memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran menyimak. Kampanye Sastra ini dengan teman "Gempita Semesta Bersastra Literasi Sastra Sebagai Pembentuk Bangsa". Acara ini dilaksanakan minggu lalu tepatnya Minggu,  21 April 2019 pukul 10.00 WIB di Pacifik Mall Tegal. Acara ini dihadiri oleh sastrawan Tegal yaitu Bang Apas Khafasy,  beliau juga menampilkan monolog.  Mahasiswa semester dua dan empat juga menampilkan berbagai pentas,  baik itu pentas nyanyi,  puisi,  dan teater.  Kampanye Sastra itu di tonton oleh mahasiswa,  dosen prodi PBSI,  sastrawan,  dan para pengunjung mall.
Berikut ini bukti atau gambar terselengaranya kampanye Sastra. 



Sabtu, 30 Maret 2019

DESAIN PEMBELAJARAN MENYIMAK YANG MENARIK

Desain Pembelajaran Menyimak

  Desain pembelajaran sama artinya model pembelajaran. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.

     Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. (Soekamto dan Winaput  
   
     Model pembelajaran menyimak yang menarik menurut saya adalah model pembelajaran Quantum karena unsur pembelajarannya terdiri atas konteks berupa latar pengalaman (lingkungan, suasana, landasan, dan rancangan) serta unsur isi yang berupa penyajian pembelajaran. Kedua unsur ini cocok sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi, yakni berkaitan dengan pengelolaan kelas sebagai latar pengalaman dan pemilihan model atau metode pembelajaran sebagai cara penyajian pembelajaran.

     Kerangka rancangan dan prinsipnya pun memungkinkan siswa untuk menyimak dengan baik dan memungkinkan guru melakukan pengelolaan kelas dengan baik. Kerangka rancangan pembelajaran Quantum adalah tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan atau biasa disingkat menjadi TANDUR (DePorter, Reardon & Singer-Nouri, 2005). Sedangkan prinsip-prinsipnya adalah segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan (DePorter, Reardon & Singer-Nouri, 2005).

     Dalam kerangka rancangan pembelajarannya, tahap tumbuhkan memungkinkan guru untuk menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa dengan memuaskan AMBAK (Apa Manfaat BagiKu). Siswa perlu tahu manfaat mempelajari suatu materi, agar pembelajarannya menjadi bermakna. Meaningful learning ini merupakan strategi dasar konstruktivisme Vygotsky. Selain itu, tahap ini juga sesuai dengan salah satu wawasan prinsip humanisme, yaitu perilaku manusia dilandasi motif dan minat tertentu. Menurut Aminuddin (dalam Resmini, Hartati & Cahyani, 2009; Djuanda, 2014), implikasi dari wawasan tersebut dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah :
1. Isi pembelajaran harus memiliki kegunaan bagi pembelajar secara aktual,
2. Dalam kegiatan pembelajarannya siswa harus menyadari manfaat penguasaan isi pembelajaran bagi kehidupannya,
3. Isi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat pekembangan, pengalaman, dan pengetahuan pembelajar. Tugas gurulah untuk membangkitkan kebutuhan alami dan kesadaran akan manfaat materi yang akan dipelajari dengan memberikan sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang relevan.

     Tahap kedua adalah alami. Tahap ini memungkinkan siswa untuk terlibat dan mengalami langsung pembelajaran. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip kegiatan belajar mengajar yang diungkapkan oleh Resmini, Hartati & Cahyani (2009, hlm. 5), yaitu “pembelajaran berpusat pada anak sebagai pembangun pengetahuan.” Materi yang disampaikan dengan keterlibatan siswa secara langsung dapat bertahan lebih lama dalam memori siswa dibandingkan dengan materi yang disampaikan dengan ceramah. Ini sangat sesuai dengan pandangan konstruktivisme Vygotsky yang memandang bahwa “hubungan timbal balik antara belajar sebagai proses pembentukan pengalaman secara empirik dan proses pembentukan konsep secara rasional dalam menghasilkan pemahaman menjadi prinsip dasar.”

     Adapun tahap alami yang dirancang dalam pembelajaran Quantum ini, pertama kegiatan menyanyikan lagu arah mata angin sambil melakukan gerakan yang bertujuan mengatasi kesulitan siswa dalam menentukan dan mengingat arah. Kedua, melakukan permainan simulasi membuat denah. Dalam prosesnya, tahap alami yang dilakukan melalui permainan ini adalah untuk membantu siswa memvisualisasikan bentuk kalimat atau kata kunci agar menjadi sebuah denah yang sesuai dengan penjelasan. Dalam tahap alami, siswa tidak menerima transfer informasi dari guru, tetapi menyusun pengetahuan dari keterlibatan seluruh jiwa dan raganya melalui sebuah kegiatan. Menurut Magnesen (dalam DePorter, Reardon, & Singer-Nouri, 2005), kita belajar : 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita ihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan. (hlm. 57)

     Langkah selanjutnya adalah melengkapi denah dan menggali informasi dari denah yang sudah dilengkapi. Selain digunakan sebagai penambah pengalaman siswa, kegiatan ini juga strategi pengelolaan kelas. Kelompok siswa yang sedang tidak kebagian melakukan kegiatan bermain akan sibuk mengerjakan pekerjaannya sehingga mereka tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal yang mengganggu.

     Tahap namai adalah tindak lanjut dari tahap alami. Sebelum mengetahui nama suatu konsep, siswa telah mengalami sebelumnya. Sehingga konsep tersebut dapat mengakar dalam ingatan siswa. Tahap namai meliputi dua proses yaitu, melengkapi keterangan arah mata angin setelah bernyanyi dan menyimpulkan hasil permainan dengan menjawab sejumlah pertanyaan.

     Tahap demonstrasikan dapat digunakan sebagai panggung bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka mengetahui sesuatu. Tentu saja pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman di tahap sebelumnya. Tahap demonstrasikan dimaksudkan membuat siswa percaya diri dengan pengetahuan yang ia miliki. Menurut DePorter, Reardon & Singer-Nouri (2005), siswa membutuhkan kesempatan yang sama untuk membuat kaitan, berlatih, dan menunjukkan apa yang mereka ketahui. Siswa tidak perlu takut salah, sebab kesalahan dalam belajar itu biasa dan merupakan proses yang alamiah. Kesalahan yang terjadi hanya satu tahap yang perlu dilewati untuk mencapai keberhasilan. Hal ini sesuai dengan teori koneksionisme Thorndike yang dikenal pula dengan sebutan Trial and Error Learning (Syah, 1995). Menurut Highlard dan Bower (dalam Syah, 1995, hlm. 104) “istilah ini menunjuk pada panjangnya waktu atau banyaknya jumlah kekeliruan dalam mencapai suatu tujuan”.

     Tahap ulangi adalah wadah untuk mengonfirmasi pengetahuan siswa. Selain itu tahap ini juga digunakan untuk menguatkan pemahaman siswa. Tahap ulangi ini dilakukan dengan cara mengisi peta konsep bersama-sama. Pengulangan pembelajaran sesuai dengan prinsip belajar behaviorisme. “Menurut teori behaviorisme ini, manusia adalah organisme yang dapat memberikan respons (operant) baik karena adanya stimulus atau rangsangan yang nampak atau tidak” (Djuanda, 2014, hlm. 9). Stimulus yang secara konsisten diberikan akan menimbulkan respons yang akhirnya menjadi kebiasaan. Pada tahap ini pula terjadi proses penguatan berupa konfirmasi kebenaran pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

     Terakhir, tahap rayakan adalah saat di mana siswa dan guru merayakan keberhasilan dalam belajar, sekecil apapun keberhasilan yang diperoleh setiap orang. Ini juga didasari teori behaviorisme tentang reinforcement atau penguatan. Menurut Djuanda (2014, hlm. 11), “...penguatan atau reinforcement adalah balikan dari guru yang dinyatakan dengan bentuk persetujuan, pujian, dan penguatan verbal nonverbal lainnya.” Penguatan yang dilakukan guru semata-mata adalah untuk tetap menjaga dan meningkatkan kualitas respons belajar siswa.